Seorang penulis biasanya akan
senang mempublikasikan tulisannya di.media sosial. Tetapi tidak dengan saya. Untuk berani mempublikasikan
tulisan yang dibuat, butuh waktu lama mempertimbangkan tulisan, hal ini karena masih
kurang percaya diri.
Padahal menulis hanya perlu
berlatih dan terus berlatih, menulis dan terus menulis. bahkan seringkali harus menyingkirkan apa itu menarik atau
tidak, apa itu sudah sempurna atau belum. Akan tetapi menulis adalah juga
pekerjaan hati, ia yang berasal dari hati maka akan sampai pula ke hati, sebab
hati hanya bisa dibaca oleh hati. Takperlu khawatir akan ada yang membacanya
atau tidak.
Qadarullaah melalui seorang teman
dipertemukan dengan kelas “Belajar Menulis Artikel” yang dimentori oleh Mas
Wildan Fuady. Kelas yang penuh tantangan dimana peserta “dipaksa” untuk menulis
diblog dan dikomentari oleh mereka yang pernah menulis buku solo atau antologi.
Kelas yang berbeda dari beberapa kelas
menulis online dan offline yang pernah saya ikuti. Belum pernah menemukan kelas
dengan tugas-tugas yang seru. Yang mana jika dapat mengerjakan tugas tesebut
dan dinyatakan lulus oleh mentor, maka si peserta dapat melanjutkan kejenjang
berikutnya. Seru bukan?
Kemudian jika sang mentor menyatakan lulus, ada
beberapa “hadiah” yang disediakan untuk peserta yang lulus. Lumayan euy..
(daripada lu manyun hehe..).
Semoga kelas ini dapat memberikan
lebih kepercayaan diri pada saya dalam menulis artikel, menambah wawasan dalam menulis
artikel serta dapat lulus kejenjang berikutnya.
Dan untuk sang mentor, dengan
adanya kelas ini semoga menjadi “penolong” di yaumul hisab kelak.
Keep fighting…
Terkadang untuk bisa tampil "berani" dan percaya diri harus dipaksakan oleh keadaan. :)
BalasHapusBismillah.. Keep fighting!! Mari tebarkan kebaikan melalui tulisan.. :)
Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Karena tidak semua grup bisa membimbing kita hingga sedalam grup ini. Keren grupnya dan sukses ke depannya!
BalasHapusAyo kak kita sama-sama berjuang semangat😊
BalasHapusBaru tau kalau penulis keren yang satu ini enggak berani posting tulisan ke publik 😊. Ayoo semangat, harus lolos ya.
BalasHapusWaaahh....saya pun sama kadang nggak pede, tapi dorongan untuk memberikan manfaat kepada orang lain, dan meninggalkan kebaikan untuk banyak orang, memberikan kita motivasi yang luar biasa untuk berkaya. Semangat Mbak :)
BalasHapusSaya minta maaf sebelumnya.
BalasHapusada beberapa kalimat yang mestinya diperbaiki lagi, kalimatnya kurang efektif.
penggunaan tanda baca masih salah.
penggunaan kata tetapi masih salah. seharusnya ,tetapi blablabla
Mungkin itu saja dulu, Semangat Kak 😊
Menarik dan menginspirasi.
BalasHapusTetap semangat, Saya juga pemula. Belajar menulis artikel. Smga dengan trus berlatih membuahkan hasil yang istimewa. 👍
Menarik dan menginspirasi.
BalasHapusTetap semangat ya, Saya masih harus banyak belajar di dunia artikel.
Semoga dengan terus berlatih dalam menulis membuahkan hasil yang istimewa. 👍
Menarik dan menginspirasi.
BalasHapusTetap semangat ya, Saya masih harus banyak belajar di dunia artikel.
Semoga dengan terus berlatih dalam menulis membuahkan hasil yang istimewa. 👍
Memang tidak mudah mempublish apa yang sejatinya adalah sesuatu yang tak ingin kita bagikan. Akan tetapi jika dipublikasikan itu lebih banyak memberikan manfaat, maka benih-benih publish itu haru senantiasa disebar agar terus tumbuh,tumbuh,dan berkembang. Beberapa tempat masih ada sedikit yang perlu diperbaiki,typo,dan efektivitas kalimat. Justru dengan dipublish akan semakin banyak mengumpulkan ruang-ruang evaluasi sehingga menjadi pelecut diri agar lebih baik lagi. Semangaaattt mba Jihaann, semoga lolos tahap selanjutnya. Semoga berkesempatan di episode selanjutnya untuk bergabung...
BalasHapusSemangat kakak. Ayoo asah kepercayadiriannya lagi. Sama-sama belajar yaa kita ��
BalasHapusMantap kak, memang harus nyari lingkungan yang kondusif untuk mengasah kebiasaan menulis, semoga suskes terus ya
BalasHapusOver all sudah bagus kak. Cuma masih ada beberapa penggunaan kata depan yang kurang tepat. Keep fighting kak
BalasHapusSemangat...belajar dan belajar lagi
BalasHapusAda beberapa prnggunaan kata 'saya'yg berlebihan dalam satu kalimat, tp ada jg yg tidak ada sayanya ( tidak ada subjeknya). Ya overall menulis itu perlu pembiasaan ya. Salah beberapa kali itu wajar Semangatt!!
BalasHapus