Tipe Kepribadian Ambivert - Adam
Grant, seorang psikolog dari Wharton School of the University of Pennsylvania
di Amerika Serikat, menemukan bahwa dua pertiga manusia di dunia tidak bisa digolongkan dalam tipe kepribadian introvert
maupun ekstrovert. Maka semenjak itulah dicetuskan kepribadian ambivert yaitu
kecenderungan pada kedua kepribadian, baik introvert maupun ekstrovert.
Ambivert adalah mereka yang memiliki kepribadian yang seimbang antara introvert dan ekstrovert. Kepribadian ini dapat digambarkan saat mereka senang bersosialisasi, tapi juga membutuhkan waktu untuk menyendiri.
Tipe
kepribadian ambivert termasuk termasuk yang menyukai keramaian, namun terkadang
mereka membutuhkan waktu-waktu tertentu untuk menikmati “Me Time” mereka, hal
ini dilakukan untuk menambah mood mereka dan menghindari kejenuhan dari
aktivitas biasanya, kepribadian
mereka bisa berubah sesuai kondisi dengan siapa mereka berbicara
ini
yang terjadi pada otak seorang ambivert.
Otak
dari tipe ambivert berasal dari tingkat dopamin, yaitu hormon pada otak yang
memberikan rasa nyaman dan bahagia. Setiap
orang memiliki tingkat dopamin yang berbeda-beda, terutama pada neokorteks,
yaitu area otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan fungsi mental
seperti bahasa dan pemikiran secara sadar.
Mereka
yang memiliki tingkat dopamin yang lebih tinggi cenderung menjadi introvert.
Ini dikarenakan mereka mencoba untuk menghindari lingkungan sosial yang mungkin
membuatnya merasa cemas atau tidak nyaman. Maka kadar kebahagiaannya
dimunculkan dari dopamin yang mereka miliki dan merasa nyaman dengan dunianya
sendiri. Sementara dengan orang yang ekstrovert cenderung memiliki tingkat
dopamin yang rendah. Akibatnya, mereka cenderung merasa bosan sehingga mencari
kondisi lingkungan sosial untuk mendapat asupan dopamin dari lingkungan
sekitarnya agar merasa lebih baik.
Ciri Khas Kepribadian Ambivert:
Tidak suka bertemu dengan orang baru di tempat yang
baru.
Seorang yang ambivert akan biasa jika bertemu orang
baru di tempat yang mereka sudah mengenalinya. Hal itu dikarenakan mereka akan
nyaman di tempat yang sudah dia kenali. Begitupun jika bertemu dengan orang
lama dia kenal tempat yang baru. Namun seorang ambivert akan merasa tidak
nyaman jika bertemu orang baru di tempat yang baru juga secara bersamaan.
Mudah mengenali kepribadian seseorang.
Seorang ambivert dapat mengenali seseorang yang
ekstrovert ataupun introvert. Hal itu disebabkan seorang ambivert mengalami
kedua hal tersebut. Sehingga seorang yang ambivert dapat dengan mudah mengenali
jenis kepribadian seseorang.
Suka berada di tengah keramaian, tapi cenderung
tidak melakukan interkasi.
Seorang Introvert benci dengan keramaian, sementara
seorang ekstrovert benci dalam kesunyian.
Tapi ambivert kenyataannya suka keramaian, tapi
mereka tidak ingin melakukan komunikasi. Bisa dibilang, mereka seperti sedang
melakukan nyepi di tengah keramaian. Mereka nyatanya menikmati situasi ini,
mereka juga mengamati apa yang ada di sekitar.
Dapat menyesuaikan kepribadian dengan lingkungan.
Ada saatnya kita di lingkungan ramai dan Anda mudah
membaur. Ada juga saat Anda di lingkungan sunyi dimana Anda menjadi
penyendiri. Namun hal itu dilakukan kita adalah seorang ambivert dapat
melakukan dengan baik.
Menyukai keramaian, namun juga ingin cepat
dalam kesunyian.
Seorang ambivert mungkin menyukai pesta ataupun
aktivitas diluar yang ramai. Namun ada kalanya energi mereka sudah habis.
Ketika energy mereka sudah menurun, mereka akan ingin ke tempat yang sepi untuk
mengistirahatkan tubuh.
Dapat terlibat dalam pembicaraan ringan ataupun
serius.
Seorang ambivert saat berbicara hal-hal ringan
seperti hobi, berita, ataupun hal lainnya akan dengan mudah mengikutinya. Begitu
juga dengan pembicaraan serius seperti berbicara tentang bisnis, atau hal yang
serius lainnya. Orang yang ambivert tidak keberatan dengan pembicaraan
ringan ataupun serius.
Kepribadian Ambivert Moodnya berubah tergantung
lawan bicara.
Orang ambivert itu fleksibel, mampu menggeser
kepribadian sesuai dengan siapa mereka berbicara. Seringnya, kalau sedang
berbicara dengan si ekstrovert, maka orang ambivert akan berperan sebagai lawan
bicara yang introvert. Begitupun sebaliknya.
Orang ambivert tidak merasa malas menanggapi sebuah
pembicaraan kecil dan ringan, yang mungkin hanyalah sebuah basa-basi. Tapi,
mereka akan jauh lebih bersemangat ketika percakapan tersebut mulai merujuk
pada sebuah topik yang spesifik.
Namun, bila lawan bicaranya dinilai sudah tidak
asyik lagi, tak segan-segan seorang ambivert akan meninggalkan lawan bicaranya.
Nyaman dengan lingkungan luar, namun tidak banyak
berinteraksi.
Seorang ambivert menyukai keramaian, namun tidak
begitu aktif berinteraksi. Bukan berarti seorang ambivert anti-sosial, namun
mereka nyaman dengan keadaan seperti itu. Dalam keadaan tertentu seorang yang
ambivert dapat juga menjadi aktif berinteraksi. Seperti membicarakan tentang
hal yang disukai, atau hal yang menarik baginya.
Dapat mengerjakan tugas
individu maupun kelompok dengan baik.
Seorang introvert akan sedikit kesulitan jika
mengerjakan tugas kelompok. Begitupun seorang ekstrovert akan sedikit kesulitan
jika mengerjakan tugas sendiri. Maka seorang yang ambivert dapat menyesuaikan
kedua kondisi tersebut, mereka tidak keberatan jika mengerjakan tugas sendiri
maupun berkelompok.
Bingung harus menikmati waktu bersama teman atau
sendiri di rumah.
Menikmati waktu bersama teman memang menyenangkan,
namun menikmati waktu sendiri di rumah juga tidak kalah menyenangkan pula.
Karena itu seorang ambivert terkadang bingung jika dihubungi seorang teman
mengundangnya datang ke pesta untuk menikmati bersama.
Padahal dia juga sedang menikmati waktu sendiri di
rumahnya. Pergi bersosialisasi ke luar atau bermalas-malasan di rumah, si
ambivert suka dengan dua-duanya. Jadi keputusan akhir biasanya
berdasarkan mood.
Tidak selalu diam namun juga tidak terlalu brisik.
Seorang Ambivert tidak selalu diam seperti si
introvert. Namun juga tidak selalu bersuara seperti si ekstrovert. Orang
ambivert umumnya intuitif.
Seorang ambivert tahu kapan saatnya harus angkat
bicara dan kapan saatnya harus diam untuk mendengarkan. Mereka akan melakukan
keduanya secara bergantian pada waktu yang tepat.
Tidak
mudah terpengaruh.
Orang
yang memiliki kepribadian ini memiliki pandangannya sendiri dan sering
berpegang teguh dengan apa yang diyakininya. Sehingga ia tidak mudah
terpengaruh oleh berbagai godaan dan pendapat diluar pandangannya. Ia seperti
memiliki pendirian yang tidak mudah digoyahkan. Jadi akan sangat sulit untuk
mengubah pandangan seorang ambivert ini jika ia sudah berpegang dengan itu.
Dengan kepribadian ini ia lebih dikenal sukses dalam banyak hal.
Lebih
fleksibel dalam segala hal.
Tipe
ambivert ini lebih terlihat fleksibel dalam segala hal dan kondisi. Ia tidak
mempermasalahkan banyak hal dalam hidupnya. Ia bisa menjadi sosok yang mandiri
namun juga pandai dalam berorganisasi dan berkelompok. Ia bisa nyaman dengan
kesendirian ataupun dengan keramaian dan inilah yang menjadi salah satu
kelebihan yang dimilikinya. Kedua situasi ini tidak akan mempengaruhi kinerja
dalam bekerja, baik mengerjakan sendiri atau bersama-sama tidaklah mengganggu
konsentrasinya.
Ia
bisa menjadi tertutup untuk beberapa hal dan juga bisa menjadi sangat terbuka
untuk banyak hal. Orang dengan kepribadian ini cukup misterius karena sulit
untuk ditebak.
Lebih
gampang beradaptasi dalam berbagai kondisi.
Keistimewaan
tipe kepribadian ambivert:
Tipe
ini sesungguhnya memiliki beberapa keistimewaan yang mungkin tidak dirasakan oleh
seorang introvert maupun ekstrovert.
1.
Fleksibel
Seorang
ambivert memiliki kemampuan beradaptasi pada situasi yang berbeda di mana saja
mereka berada. Lain halnya dengan introvert atau ekstrovert yang berkembang dan
membaur hanya pada lingkungan yang sesuai dengan tipe kepribadian mereka.
2.
Insting yang kuat
Seorang
ambivert memiliki insting yang kuat. Ia tahu kapan harus berbicara dan kapan
harus mendengarkan. Karena itu, orang dengan tipe kepribadian ini umumnya
berprestasi dalam bidang penjualan. Ia akan mendengarkan apa kebutuhan dan
keinginan pembeli, sehingga ia mampu memengaruhi pembeli dengan kemampuannya
menjual sesuatu.
"Aku bukan orang ekstrovert atau introvert. Saya hanya contoh ambivert yang tidak sempurna. ” - Irfa Rahat -
Berikut
profesi yang cocok untuk Kepribadian Ambivert:
- Human Resources Department (HRD)
- Psikolog atau terapis
- Sales
- Marketing
- Blogger
- Manager perusahaan
- Event organizer atau party planner
- Pengacara
- Hubungan internasional
- Guru
- Jurnalis
- Pebisnis
- Presiden
Jika
seseorang telah banyak belajar dari perjalanan dan pelajaran kehidupan yang
dilalui, akan ada sikap dimana kedewasaan itu muncul. Seseorang yang sudah
terbiasa akan siap menajalani kehidupan apapun sesuai dengan keadaannya. Kita bisa
saja bergeser tergantung kepada tahap kehidupan yang kita jalani. Hal
inilah yang dinamakan pembelajaran hidup.
Wow. Nice artikek. Aku baru tau kalau ternyata ada tipe ambivert
BalasHapusBagus artikelnya, sudah rapi
BalasHapusMaa syaa Allah, pengetahuan baru... Makasih kak,
BalasHapusSaran untuk linknya lebih baik tidak warna merah
Lengkap banget artikelnya mbaaa. Serasa kuliah ttg kepribadian hari inii 😁
BalasHapusTulisannya sudh cukup bagus dan terstruktur. Keep improving mbaaa. Terima kasih atas ilmunya 😊🙏
Intinya ambivert itu fleksibel ya mba,
BalasHapusWaa ambivert, tipikal aku nih kak, hehe 😂😂
BalasHapusSudah bagus kak, semangat terus kak!