Dulu ingin sekali berada seperti ini. namun sekarang ternyata rasanya biasa, tidak seperti semestinya..
"Adakah yang salah?,"
."Ada."
Yang salah tentu sang hati yang selalu menakar segalanya tanpa menyiapkan wadah untuk menampung sesuatu yang tiba-tiba diberikan-Nya. Tanpa menyisakan satu sudut ruang dihati untuk segala kurang yang terlihat.
Hingga pada segala yang menimpa, pada apa yang
terharap, akan ada masanya, karena satu yang tak pernah ada masanya adalah syukur.
Tetapi ketika gelisah itu bermuara pada air mata
ketakutan pada-Nya, bukankah hal itu lebih baik daripada tak ada gelisah? Rasa takut ketika berselisih dengan aturan-Nya.
Maka berbahagialah memiliki gelisah, mendekap rasa
yang membuncah, wajah tertunduk dan buliran bening yang membasahi.
Berbahagialah berkarib gelisah, jika ia membuatmu
ingin segera terlepas dari tawanan dosa, ingin ringan dalam melangkah.
Selamat memeluk gelisah, jika ia bisa menjadi
syarat agar engkau lebih mulia dihadapan-Nya.
"Kebajikan adalah apa-apa yang menentramkan
jiwa dan menenangkan hati, sedangkan dosa adalah yang meragukan jiwa dan
meresahkan hati, dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya." (HR.
Muslim)
"Allahumma musharrifal quluub sharrif
quluubanaa ‘ala tho’atik.”
Posting Komentar
Posting Komentar