Kali ini, seberapa banyak khawatir yang engkau
izinkan menelusup ke relung hati? Hingga ia mulai menjelma beban yang tak lagi
tertanggungkan.
Kali ini, seberapa besar takut yang engkau pungut di tiap persimpangan? hingga ia menjelma kabut yang menyelimuti tebing harapan.
Kali ini, seberapa besar takut yang engkau pungut di tiap persimpangan? hingga ia menjelma kabut yang menyelimuti tebing harapan.
Kali ini, seberapa berat langkah yang harus dibuat? Hingga engkau puas hanya
menjadi penonton di tepi tribun pertandingan, tidakkah ingin menjadi pejuang?
Ketika pertanyaan, “mau sampai kapan” masih saja engkau abaikan, setidaknya
ingatlah, bahwa takdir tengah berjalan menujumu.
Perjuangan adalah sebuah garis, ia meliputi proses menuju titik akhir, di sana
akan ada garis mendaki, garis menurun, atau bahkan garis datar. Sedang
pencapaian adalah suatu titik yang akan dilalui, ia akan lenyap atau tumbuh
bergantung amal pemeliharaannya.
Ia akan tumbuh sempurna dengan jatuh bangun di jalan juang, bukan berdiam menunggu saat yang tepat, ketakutan takkan pergi begitu saja, namun ia akan takluk dengan langkah yang meski pelan tapi pasti, ia akan takluk dengan doa yang meski lirih tapi gigih.
Kekhawatiran tak menjadikan bahayanya membesar, hanya dirimu yang mengerdil. Tenanglah, hanya semata karena Allah bersamamu. Tugasmu hanya berikhtiar, di sana pahala surga telah menanti. (Salim A Fillah)
Posting Komentar
Posting Komentar