Jika hanya mengandalkan keyakinan, Fir'aun pun sangat yakin dan percaya diri. Sampai-sampai kebablasan dengan mengatakan; "Ana Rabbukumul a’la."
Abu Jahal bin Hisyam pun tak kalah kuat keyakinannya. Berangkat ke medan badar dengan penuh optimis akan mengalahkan pasukan muslim.
Yang perlu diminta, semoga hati ini lebih yakin bahwa Allah selalu membersamai perjuangan ini, dibandingkan meyakini kemampuan diri.
Jika merasa tak mampu, tetapi yakin Allah Maha Segalanya, maka Dia pasti akan membantu.
Jika yakin Allah Maha Penyembuh maka Dia akan segera pulihkan. Berprasangka baiklah selalu. Sebab Dia selalu menenangkan jua melapangkan.
Sebab Dia membaikkan segala keadaan.
Tidaklah engkau mendapat ujian, melainkan agar engkau layak dicintai oleh-Nya?
Sebagaimana Nabi Musa 'alaihissalam yang dengan segala keterbatasannya tetap yakin bahwa Rabb-nya akan selalu membersamai perjuangannya.
Fitrah seorang hamba, terkadang ada kalanya ragu jua khawatir, tapi yang membuat tetap teguh dalam kesabaran adalah rasa yakin, betapa rahmat-Nya Mahaluas meliputi segala sesuatu.
Sebagaimana pasukan muslimin di perang badar, yang tetap melangkah dengan batin yang sakinah, walau dalam keadaan lemah.
"Ya Allah, sesunggunya ampunan-Mu lebih aku harapkan daripada amalku dan sesungguhnya rahmat-Mu lebih luas daripada (banyaknya) dosaku.
"Ya Allah, apabila aku bukan termasuk mereka yang berhak untuk meraih rahmat-Mu, maka rahmat-Mu tentu dapat meraihku, karena rahmat-Mu meliputi segala sesuatu, wahai dzat Yang Maha Penyayang diantara para penyayang."
Posting Komentar
Posting Komentar