Hidup memang tak pernah secara jelas membeberkan rahasianya. Seringkali Allah hanya memberikan sedikit saja pengantar perjalanan. Sebagai prolog agar aku lebih mawas diri menghadapi hari depan.
Sebab tak semua yang bersungguh-sungguh
akan berhasil. Dan menggebunya semangat tak dapat menembus benteng takdir-Nya.
Seringkali terbaik menurut hamba
dan kearifan pencipta berbeda arah. Dan Allah, sedang tak zalim bukan? Ia juga
tak sedang menyulitkan, bahkan sejatinya Ia tengah memuliakan.
Semoga hati ini selalu diberi
keluasan untuk memahami apa pun kehendak-Nya pastilah yang terbaik. Meski
memaknainya membutuhkan air mata dan waktu yang tidak sebentar.
Mungkin aku hanya perlu percaya
bahwa Allah begitu menyayangi hamba-hamba-Nya. Manusia hanya diminta meyakini
bahwa setiap takdir-Nya itu baik.
Meski seringkali aku bersembunyi
di balik takdir untuk menutupi kesalahan dari sebuah pilihan yang aku ambil.
Tetapi aku pernah mendengar
tausiyah dari seorang ustadz bahwa Iman itu bukan ketika engkau berdoa kemudian
doamu dikabulkan, lalu engkau beriman, itu adalah iman yang bersyarat.
Tetapi iman yang sesungguhnya
adalah ketika engkau berdoa lalu jalan-jalan di hadapanmu tertutup. Dan
duri-duri kehidupan melukaimu.
Namun semua itu tidak mengubah sedikitpun
keyakinanmu pada-Nya. Karena bentuk yakin kepada Allah adalah tenang, jika
masih gelisah tandanya masih belum yakin.
Dan bentuk yakin kepada Allah
adanya di hati bukan di logika. Sebab logika manusia itu sempit.
Allah itu tidak pernah bercanda
dalam menciptakan takdir, tidak pernah salah dalam menciptakan takdir, dan tidak
pernah keliru untuk memilih pundak siapa yang akan diberikan beban.
Allah paham betul kapasitas
hambanya, tugas seseorang hamba adalah memperkuat lagi sabarnya. Memang bukanlah
hal yang mudah.
Tetapi bukankah dunia tempatnya
lelah? Maka jangan pernah lelah, karena perjalanan ini masih teramat
panjang. Hingga Dia hadiahkan indahnya
surga.
Terkadang tak harus mengerti makna
dari setiap takdir yang sedang jalani. Karena segala sesuatu ada waktunya, dan
terjadi tepat pada waktu-Nya.
Hanya dengan kacamata iman,
seseorang dapat menemukan takdir hidup yang indah. Untuk hal yang telah
diusahakan dan belum diperoleh hingga hari ini.
Alhamdulillah..
Alhamdulillah..
Alhamdulillah..
"Karena bersama-Mu semua
terasa indah.”
Posting Komentar
Posting Komentar